Harmoni Teologi Perjanjian Baru terhadap Keseimbangan Pemahaman dan Praktik dalam Jemaat Modern

Weriska Palopak; Inova Sri Bulawan; Desni Seliati Lapu’; Uci Ulpasila

doi:10.61132/jbpakk.v2i4.746

Authors

Weriska Palopak Institut Agama Kristen Negeri Toraja
Inova Sri Bulawan Institut Agama Kristen Negeri Toraja
Desni Seliati Lapu’ Institut Agama Kristen Negeri Toraja
Uci Ulpasila Institut Agama Kristen Negeri Toraja

DOI:

https://doi.org/10.61132/jbpakk.v2i4.746

Keywords:

Theology, Theological Harmony, Life Practices, Spiritual Growth

Abstract

This research explores the harmony between understanding New Testament theology and its application in the context of the modern congregation. Through a qualitative approach, we analyzed theological beliefs and daily practices in several congregations. Findings suggest that a good balance between understanding New Testament theology and its practical application forms a solid foundation for spiritual growth and transformation in the church community. Practical implications of this research include strategies for deeper religious education, spiritual formation, and the development of ministry initiatives that reflect the principles of New Testament theology. In conclusion, this harmony not only stimulates individual growth but also shapes the collective character of the congregation, strengthening the relevance of New Testament theology in facing the dynamics of the modern congregation.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifianto, Y. A., & Santo, J. C. (2020). Memahami hukuman salib dalam perspektif intertestamental sampai dengan Perjanjian Baru. 3(1), 43–52.

Ernas, S. (2018). Dari konflik ke integrasi sosial: Pelajaran dari Ambon-Maluku [From conflict to social integration: A lesson from Ambon-Maluku]. 14, 99–111.

Hakh, S. B., & Teologi, J. A. K. (2022). Analisis konstruktif bibliologis Perjanjian Baru tentang moderasi beragama. 8(2), 297–310.

Heryanto, H. (2020). Peran pemimpin gereja dalam kepemimpinan pelayanan kaum muda masa kini. HARVESTER: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 5(1), 59–72.

Pakpahan, G. K. R., & Wijayanto, A. R. (2024). Prinsip kepemimpinan Yesus sebagai gembala ideal: Analisis Yohanes 10 bagi pemimpin gereja modern. MAGNUM OPUS: Jurnal Teologi dan Kepemimpinan Kristen, 5(2), 129–139.

Perubahan Spasial Dan Sosial-Budaya Sebagai Dampak Megaurban Di Daerah Pinggiran Kota Semarang. (n.d.). 131–140.

Purba, E. (2019). Memahami penolakan soteriologi gnostik oleh gereja perdana. 2(2), 91–99.

Rahardi, R. K. (2019). Mendeskripsi peran konteks pragmatik: Menuju perspektif cyberpragmatics. 3(2), 164–178.

Simanjuntak, F. (2021). Menuju prinsip teologi keseimbangan di era digital: Refleksi gereja dalam transisi pandemi Covid-19. 3, 160–173.

Usiel, Y., Bole, S., Lase, S., Natalia, S., & Widjaja, F. I. (2022). Yosua sang pemimpin: Implementasi pola kepemimpinan Yosua dalam kehidupan bergereja masa kini. CARAKA: Jurnal Teologi Biblika dan Praktika, 1407, 93–106.

Waruwu, A., & Sekolah Tinggi, T. J. (2022). Gambaran kepemimpinan Yosua dan implikasinya bagi Gereja ONKP Jemaat Imanuel Bekasi. GENEVA: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, 4(1), 23–33.

Wibisono, M. Y., Kodir, A., & Setia, P. (2024). Idealisasi dan rencana aksi moderasi beragama di kalangan mahasiswa teologi berbeda agama di Indonesia.

Wijaya, S. D. (2021). Spiritual Fathering. PBMR ANDI.

Zalukhu, L., & Zalukhu, L. (2022). Peran gembala sidang terhadap kepemimpinan dan pertumbuhan gereja dalam perspektif konseling pastoral. POIMEN Jurnal Pastoral Konseling, 3(2), 85–101.